Awan Kelabu
Matahari Fajar
Matahari Senja
Kutak tau apa artinya
Kulewati dengan hampa
Berharap menjadi sesosok orang teguh
Tak menangis merana
Tapi apa daya
Tak dapat terbendng lagi
Air mata yang dras mengalir
Bertetesan satu demi satu
Mengalir tiada henti
Seakan menolak arah kehidupan
Aku tau ini mauku
Aku tau ini impiku
Aku sadari itu
Tapi bukan ini inginku
Kutak mau menangis
Kutak bermimpi berpisah
Kutak ingin sendiri
Yang kuharap kebahagiaan
Kurasa memang tak layak kumenangis
Karna ini yang kupilih
Dan ini yang harus kujalani
Jalan takdir kehidupan
Oleh : Syifa Hamidatul Hikmah
PERUBAHAN
Ketika masa depan datang
Kutatap tahun ini dengan suka riang
Hadapi peradapan yang kian menantang
Merombak peradapan denga sejuta pembaruan
Kala masa depan datang
Ku kokohkan sukma ini mengabdi pada bangsa
Lenyapkan kemiskinan yang kian meradang
Berikan sejuta keadilan,bukan sekedar ucapan
Wahai generasi dunia
Janganlah kau lengah menatap dunia
Menuai kejayaan di tengah penderitaan
Menikmati kejayaan di tengah distrik kemiskinan
Wahai generasi dunia
Tunjukkan ukiran prestasi kita
Merubah instrumen masa depan berpegang iman
Walau liku kehidupan kejam menghadang
Ku tetap bertahan sampai titik darah pengabisan
Bersama serenada kehidupa pembawa perubahan
by:LUTHFIANA AFIFAH
JIWA MUDAKU
Jiwa mudaku…
Laksana bahtera yang berdiri angkuh
Penerus bangsa yang kian melapuk
Mendobrak peradaban yang kian rapuh
Pembawa revolusi di orde baru
Jiwa mudaku…
Ciptakan orde baru yang kian maju
Lukiskan imajinasi dengan sejuta prestasi
Membangun karakter diri yang pemberani
Bangkitkan ukhuwah islami yang kian menepi
Jiwa mudaku…
Kan ku ukir dengan prestasi
Menyongsong masa depan dengan sejuta mimpi
Menggapai citaku dengan jati diri
Tuk buktikan pada dunia masa kini
Bahwa jiwa mudaku pembaru masa kini,,,,
By:Luthfiana Afifah
DERAP TAK BERDETAK
Ketika distrik sibuk dengan fananya
Selalu acuh akan dunianya
Ketika syair diktator mengalun menggema
Dalam sirat cahaya purnama
Rintihan rakyat jelata memekak suasana
Terbanglah lealet….
Bersama konfoi sejagad raya
Bualan manis kan berujung pahit
Gemuruh badai kan menghantam negri ini
Tak kau duga kah?
”Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?”
Tersurat dalam uraian panjang
Berdirilah tombak kokoh dalam riban tombak
Tombak? ya…
Dengan imannya
Dengan ilmunya
Dengan sikapnya
Dengan keberaniannya
Ialah tombak emas nankokoh bagi negri ini
Oleh : Estina Diah Pranoto
LAUTAN BIRU
Sepi sunyi, tenang, gesekan bernyanyi dengan sang meja
lautan biru menunduk, meremas, berusaha menghimpun memori…
goresan tinta, entah dengan apa
dengan ekpresi, datar, khusyuk memutar memori
menggores tinta pena sedikit demi sedikit
berharap keajaiban muncul
berusaha menggerakkan roda
menghapuskan noda, terpusat
salinan huruf-huruf rumit
seakan menyapu aja semuanya
salinan biru yang sunyi
debuman kecil, kocokan, bertambah dengan suara
itik semangat
berdoa di kalbu, mengharap yang terbaik
By : Syifa Hamidatul Hikmah
Dari Pulau Ke Benua
Dari rumah,
ku niatkan untuk berjelajah
mengelilingi dunia
dari Pulau ke Benua
Perjalanan awalku, ku berkenalan dengan
saudara baruku , bermain di negeri Miangas
kuberdoa lalu berlayar menuju Talaud
Dua bulan kemudian, ku berlayar ke Timur
bermain bersama anak-anak di Wasior
bernyanyi,bersembayang,belajar
dan mempelajari hal-hal yang tersohor
Sebelum penjelajahanku berakhir, ku berlayar menuju Britania
menjumpai Ratu Wihelmina
dan kembali menuju Indonesia
Bulatnya bumi ini ciptaan Allah
Indahkah?
2013
By : Haris Prasetya E.S (14 mei 2014)
Obsesi Santri
Menjadi santri masa kini…
Tidak hanya pintar mengaji….
Tapi aku ingin belajar teknologi
Dan ingin malang melintang di dunia ini…
Akupun ingin belajar
Dari para ahli teknologi
Dan akupun ingin menjadi wakil bangsa Indonesia..
Untuk memperkenalkan bangsa ini….
Dan akupun ingin membawa nama baik Islam pada seluruh dunia..
Dan akupun ingin memajukan bangsa ini lewat teknologi..
Dan akupun ingin belajar dari orang-orang penting dunia..
Agar bisa melakukan apa yang kuimpikan sebagai santri yang mumpuni…
by:Aviscenna Maulana Ar-Rasyid (14 mei 2014)
Oh Pondok ku….
Tempat ku belajar
Tempat naum kita
Dari kecil hingga dewasa
Agar menjadi pintar
Tiap pagi dan petang…..
Kami beramai-ramai sembahyang
Kita belajar denagn damai dan tentram
Tuk menggapai cita-cita yang mulia
Setiap kita kabur……
Pasti akan digundul
Menjalankan tugas di pondok
Mengabdi pada Allah Ta’ala
Didalam kalbu kita…….
Susah senag ku jalani
Di dalam pondok ini
Bersama teman teman ku
Trima kasih Bina Umat
Ohhh Bina Umat
Kau memang tlah ber jasa
Memberi kami se gudang pengetahuan
Terima kasih Bina Umat
Kau lah pondok ku
Karya: Navic M.A.N.danRifqi A.K (28 Mei 2014)
Guru
Wahai guru, dirimu bagaikan pagi yang dihiasi dengan embun yang menyegarkan
Kau terangi jalanku dengan ajaranmu yang indah
Kau berikan petunjuk dengan beribu-ribu keterangan dan keentraman
Seorang bagaikau yang sederhana dalam tingkah dan ramah dalam bicara
Jika pagi datang kau bagaikan embun yang menetes didalam hati yg paling dalam
Sehingga aku tidak bisa melihat kedalamannya
Dan bila siang datang kau bagaikan raja yg membimbingku dengan ketulusan hati
Dan disaat malam muncul kau bagaikan rembulan yg menerangi hati ini
dengan berjuta-juta butiran bintang
Burung-burung berkicau dengan sanjungan lagunya
Semut-semut berjejer seakan-akan mereka ingin mengutarakan kata
Langit dan bumi seakan-akan menjadi saksi biru
Kau datang dari jauh dengan membawa obor ketenangan, ketentraman, & keindahan
Oleh : Ikhwan Fazal M (31 Mei 2014)
Naungan Kasih PutihMu
Ketika bintang masih mau menemani rembulan
Ku duduk bersimpuh di hadapan-Nya
Rasakan sejuk cinta-Mu yang ku damba
Terasa indah syahdu di dalam jiwa
Tak akan ku lupakan setiap jengkal kasih saying-Nya
Ku rindukan belaian kasih-Mu
Yang telah lama tak kurasakan
Karena terlena akan tipu daya kehidupan
Membuatku jauh akan diri-Nya
Rasa indah, ceria dan merana
Telah hadir kembali di dalam jiwa
Itulah rasa cintaku pada-Mu ya rabbiku
Yang sempat terkikis layaknya batu
Terbawa arus kerasnya kehidupanku
Ya tuhanku…
Indahkan akhlakku…
Seperti kau indahkan akhlak kekasih-Mu yang mulia
Berpadu indah bernaung pada langkah kehidupan
Yang angkan menjadi cinta hakiki sampai arsy-Nya
Bernaung kasih putih-Mu yang tak pernah ternodai selamanya
By : Luthfiana Afifah Klas 11 B, 30 Sept 2014